Bison Amerika, Raksasa Bertanduk yang Hampir Punah



(Sumber)

Bison. Itulah nama dari salah satu jenis lembu yang paling terkenal di Amerika & juga dunia. Jika dibandingkan dengan jenis lembu lainnya, bison bisa dibedakan dengan melihat perawakannya yang kekar & berpunuk, kepalanya yang besar dengan sepasang tanduk pendek yang melengkung, & rambut lebat berwarna gelap yang menyelubungi tubuhnya. Ada 2 spesies bison yang sudah diketahui manusia, yaitu bison Amerika (Bison bison) yang berukuran besar & bison Eropa (Bison bonasus) yang berperawakan lebih kecil.

Sesuai dengan judulnya, artikel kali ini hanya akan membahas soal bison Amerika. Spesies bison yang juga merupakan hewan darat terbesar di Amerika Utara. Predikat yang diberikan bukan tanpa dasar karena kenyataannya, hewan ini memang memiliki fisik yang besar. Panjang tubuhnya mencapai 3,8 m, tinggi bahunya mencapai 1,9 m, sementara beratnya mencapai 1.000 kg. Dan sesuai dengan namanya, bison Amerika hanya ditemukan di Amerika Utara. Tepatnya di pedalaman AS, Kanada, & Alaska. Di negara-negara tersebut, bison juga dikenal dengan nama "buffalo".

Bison Amerika tidak memiliki indra penglihatan yang baik. Namun hal tersebut tidak terlalu menyulitkan bison karena untuk mengkompensasi kelemahannya dalam hal penglihatan, bison memiliki indra penciuman & pendengaran yang sangat tajam. Begitu sensitifnya indra pendengaran bison sehingga dia sanggup mendengar benda bergerak dari jarak 2 km. Dengan modal indra pendengarannya yang tajam pula, bison bisa berkomunikasi satu sama lain dari jauh dengan memakai suara dengkuran & lenguhan.

Bison Amerika memiliki pola hidup berkelompok & berpindah-pindah di mana 1 kelompok bison biasanya terdiri dari beberapa ekor betina & bison muda dengan bison betina yang paling senior sebagai pemimpinnya. Bison jantan yang sudah dewasa di lain pihak hidup menyendiri atau hidup mengelompok dengan sesama pejantan. Bison sendiri adalah hewan herbivora di mana rumput menjadi makanan utamanya. Jika makanan di tempatnya hidup sudah menipis, gerombolan bison akan melakukan migrasi ke tempat lain yang makanannya masih melimpah.


Gerombolan bison. (Sumber)


BERSAING DEMI PASANGAN KAWIN


Bison jantan & betina memiliki penampilan yang serupa, namun keduanya tetap memiliki perbedaan. Jika dibandingkan satu sama lain, bison jantan memiliki fisik yang lebih tinggi, punuk yang lebih menonjol, rambut leher yang lebih tebal, & tanduk yang lebih besar. Musim kawin bison biasanya terjadi pada musim panas di mana pada periode tersebut, bison jantan akan bergabung dengan kelompok berisi bison-bison betina untuk sementara waktu.

Untuk mencegah betina tertarik kepada pejantan lain, bison jantan yang sudah bergabung lebih dulu dengan kelompok berisi bison betina akan menghalang-halangi pandangan bison betina dengan memakai tubuhnya yang besar saat ada bison jantan lain yang melintas. Bison jantan sendiri bukanlah hewan yang mudah menyerah. Jika pejantan penguasa kelompok mencoba menutup-nutupi pandangan bison betina, maka bison jantan di luar kelompok tersebut akan mengeluarkan suara keras untuk menarik perhatian betina.

Kalau sudah begitu, maka kedua bison jantan tadi pun akan saling berkelahi dengan cara menyeruduk kepala bison lawannya. Pertarungan berakhir jika salah satu bison menyerah & mundur dari pertarungan memperebutkan betina. Terkesan keras memang, namun pertarungan antar pejantan juga berguna agar betina bisa mendapatkan pasangan kawin yang kuat sehingga bisa melahirkan keturunan yang kuat pula.

Induk bison & anaknya. (Sumber)

Bison betina yang sudah melakukan perkawinan akan memasuki periode kehamilan selama 11 bulan. Sesudah itu, dia akan melahirkan bayi bison yang berwarna kemerahan, belum memiliki tanduk, & berat maksimalnya mencapai 25 kg. Urusan mengasuh bayi bison menjadi tanggung jawab bison betina sepenuhnya & bison jantan tidak ikut terlibat dalam kegiatan merawat anak. Bayi bisoni hidup dari air susu induknya hingga usia 1 tahun & mencapai usia kematangan seksual pada usia 3 tahun. Seekor bison bisa hidup hingga usia 20 tahun di alam liar. Sementara dalam penangkaran, usia maksimumnya bisa mencapai 40 tahun.

Bison tidak memiliki banyak musuh di alam liar. Perawakannya yang besar & kebiasaannya untuk hidup berkelompok membuat hewan predator keburu merasa gentar saat ingin menyerang bison. Namun itu masih belum seberapa. Jika bison merasa marah atau terancam, bison bisa menyerang makhluk yang mengganggunya dengan cara berlari sambil menyeruduk.

Kecepatan lari dari bison bisa mencapai 62 km/jam sehingga makhluk apapun yang terkena serudukan bison dapat dipastikan terluka parah atau bahkan tewas. Sejauh ini, satu-satunya hewan yang diketahui sebagai predator bison adalah serigala di mana kawanan serigala biasanya mengincar bison yang sendirian, bison yang sedang sakit, & bison yang masih kecil serta terpisah dari induknya.


Seekor bison yang sedang dikepung oleh kawanan serigala. (Sumber)


KORBAN PERBURUAN BERLEBIHAN

Musuh utama dari bison sendiri sebenarnya bukanlah hewan pemangsa, melainkan manusia. Bagi suku Indian / penduduk asli Amerika, setiap bagian dari bison sangatlah berharga bagi kelangsungan hidup mereka. Daging bison merupakan makanan yang lezat. Kulit & rambutnya yang tebal bisa dijadikan bahan pakaian & tenda rumah. Tulangnya bisa diolah menjadi peralatan sederhana. Urat ototnya bisa digunakan sebagai tali busur. Di luar suku Indian, kaum imigran kulit putih Eropa juga memanfaatkan serpihan tulang bison sebagai pupuk.

Sebelum mengenal kuda & senjata api, suku Indian memiliki metode unik untuk memburu bison. Mula-mula, mereka memprediksi rute migrasi kawanan bison dengan melihat jejak & kebiasaan bison. Ketika kawanan bison muncul, para pemburu Indian tadi lantas menggiring bison ke arah jurang dengan cara mengejutkan bison & meletakkan batu-batu di sepanjang rute perjalanan bison.

Begitu kawanan bison tersebut jatuh ke jurang, anggota suku Indian yang lain kemudian membunuh bison-bison yang sudah terkapar dengan memakai tombak & panah. Alternatifnya, suku Indian akan menggelindingkan batu besar dari atas tebing ke kawanan bison yang melintas supaya mereka tewas akibat terlindas batu.

Suku Indian hanya memburu bison sesuai kebutuhan sehingga jumlah bison di alam liar relatif stabil selama berabad-abad. Namun semuanya berubah ketika kaum imigran Eropa datang ke Benua Amerika & melakukan perburuan bison secara membabi buta dengan memakai senjata api. Selain untuk memanfaatkan bagian-bagian tubuhnya, kaum imigran Eropa juga memburu bison supaya bison tidak menjadi pesaing bagi hewan-hewan ternak mereka. Akibatnya sungguh mengerikan. Jika pada abad ke-16 populasi bison diperkirakan berjumlah 60 juta ekor, pada abad ke-19 populasi mereka anjlok hingga hanya tinggal sekitar 1.000 ekor!

Kawanan pemburu yang sedang menjemur kulit bison. (Sumber)

Sadar kalau fauna khas Amerika Utara tersebut akan segera punah, pemerintah AS & Kanada pun mulai menaruh perhatian khusus terhadap kelestarian bison. Sejumlah wilayah ditetapkan sebagai taman nasional agar bison memiliki tempat untuk berkembang biak tanpa gangguan manusia. Untuk mencukupi kebutuhan daging bison tanpa membahayakan populasinya di alam liar, lahan-lahan peternakan bison didirikan.

Hasilnya, biarpun populasi bison masih belum kembali ke level sebelum kedatangan kaum imigran Eropa, populasi bison berangsur-angsur meningkat & jumlah mereka sekarang diperkirakan sudah mencapai 500.000 ekor. Sudah sewajarnya manusia menjadikan kasus bison ini sebagai pembelajaran untuk tidak berbuat seenaknya saat mengeksploitasi hewan liar.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Cetartiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Bison
Spesies : Bison bison



REFERENSI

Animal Diversity Web - Bison bison : Information
ARKive - American bison videos, photos and facts
Canadian Geographic - Trade secrets : The long tradition of bison hunting
Fish and Wildlife Service - Time Line of the American Bison
Wikipedia - Buffalo jump

 




COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.