Cumi-Cumi Terbang



Beberapa ekor cumi-cumi yang sedang terbang di atas laut. (Sumber)

Coba sebutkan, hewan apa yang hidup di dalam laut tapi bisa terbang di atas permukaan air? Pasti hampir semua akan menjawab ikan terbang atau torani. Wajar, kemampuan ikan tersebut untuk bisa terbang melayang di atas air memang sangat terkenal & tidak lazim untuk hewan laut. Namun ternyata, ikan terbang bukan satu-satunya hewan laut yang memiliki kemampuan untuk terbang di atas air.

Dan percaya atau tidak, hewan lain yang memiliki kemampuan unik tersebut adalah seekor... cumi-cumi! Baru tahu ya? Kalau ya, berarti pengunjung sudah berada di tempat yang tepat karena di artikel ini, pihak Republik akan membahas soal cumi-cumi terbang. Cumi-cumi terbang (flying squid) adalah nama yang diberikan untuk cumi-cumi yang memiliki kemampuan untuk terbang melayang di atas permukaan air dalam waktu cukup lama.

Ada beberapa spesies cumi-cumi yang memiliki kemampuan menakjubkan tersebut, namun pembahasan pada artikel ini akan difokuskan pada spesies Ommastrephes bartramii yang juga dikenal dengan nama umum cumi-cumi neon terbang, cumi-cumi merah, cumi-cumi Bartram, & akaika. Persebaran dari cumi-cumi neon terbang sangatlah luas karena mereka bisa ditemukan di kawasan perairan bersuhu hangat di Samudera Pasifik, Atlantik, & Hindia.

Dilihat dari fisiknya, cumi-cumi neon terbang tidak berbeda jauh dengan cumi-cumi pada umumnya. Di bagian kepalanya terdapat sepasang mata besar dengan sepasang tentakel panjang & beberapa lengan pendek berpenghisap tajam. Fungsi dari penghisap tajam berbentuk silinder pada lengan & tentakel cumi-cumi sendiri adalah untuk memudahkan cumi-cumi menjebak hewan-hewan mangsanya.

Lengan cumi-cumi berikut silinder-silinder penghisapnya dilihat dari dekat. (Sumber)

Cumi-cumi terbang adalah hewan karnivora yang makanannya mencakup ikan & bahkan cumi-cumi lainnya. Selebihnya, jika bagian lengannya dilihat lebih dekat, akan terlihat salah satu ciri khusus dari cumi-cumi terbang yang tidak ditemukan pada cumi-cumi lainnya. Ciri khusus tersebut adalah adanya sepasang lengan dengan membran (selaput daging) yang bentuknya lebih lebar.

Bagian tubuh dari cumi-cumi neon - layaknya cumi-cumi lain - berbentuk memanjang seperti torpedo dengan sepasang sirip berbentuk segitiga di bagian ujung ekornya, sementara di bagian pangkal tubuh & kepalanya terdapat saluran kecil (sifon) dengan lubang dubur & kelenjar tinta di dalamnya. Berkat bentuk tubuhnya yang lancip inilah, cumi-cumi bisa bergerak dengan cepat di dalam air.

Permukaan tubuh dari cumi-cumi terbang sendiri berwarna merah dengan adanya corak berwarna keperakan di bagian punggungnya. Berdasarkan ciri fisik di permukaan tubuhnya itulah, cumi-cumi tersebut diberi nama "cumi-cumi neon" atau "cumi-cumi merah".



SIKLUS HIDUP & PERILAKU

Cumi-cumi terbang tidak memiliki musim kawin yang jelas, namun mereka diketahui memiliki lokasi perkawinan khusus saat musim kawin tiba di mana lokasinya juga bergantung dari habitat mereka. Spesies yang hidup di Samudera Pasifik utara contohnya, akan bergerak ke arah selatan saat musim kawin tiba, sementara spesies yang hidup Pasifik selatan akan menempuh rute sebaliknya.

Saat melakukan perkawinan, cumi-cumi jantan akan melepaskan sperma ke permukaan mulut betina. Betina lalu memakai sperma tersebut untuk membuahi telur-telurnya sebelum kemudian melepaskannya ke laut lepas. Entah karena faktor kelelahan fisik atau faktor lainnya, cumi-cumi jantan & betina akan selalu mati setiap kali selesai melakukan perkawinan sehingga umumnya, usia maksimal dari cumi-cumi terbang tidak lebih dari 1 tahun.

Seekor cumi-cumi terbang yang sudah mati. (Sumber)

Jumlah telur yang dilepaskan oleh cumi-cumi terbang betina bisa mencapai 3 juta butir lebih, namun karena aneka faktor (misalnya karena faktor cuaca & pemangsa) hanya sebagian kecil dari telur-telur tersebut yang bisa menetas & tumbuh sampai dewasa.

Saat menetas, awalnya paralarva - sebutan untuk larva cumi-cumi terbang yang baru menetas - yang ukurannya hanya sekitar 1 mm tidak memiliki lengan & hanya memiliki proboscis (semacam mulut berbentuk belalai). Namun seiring berjalannya waktu, lengan & tentakelnya berangsur-angsur akan muncul. Seekor cumi-cumi terbang diketahui bisa mencapai panjang tubuh maksimal 45 cm (jantan) atau 60 cm (betina).

Cumi-cumi terbang memiliki perilaku migrasi vertikal yang berarti mereka memiliki siklus menuju kedalam laut yang lebih rendah atau lebih tinggi pada waktu-waktu tertentu. Pada malam hari, cumi-cumi terbang akan berenang di dekat permukaan. Namun pada siang hari, cumi-cumi terbang lebih banyak beraktivitas pada kedalaman hingga 600 m.

Perilaku ini sendiri dilakukan untuk menghindari hewan-hewan pemangsa dari cumi-cumi terbang yang memang cenderung lebih aktif pada siang hari di mana hewan-hewan yang memangsa cumi-cumi terbang mencakup ikan laut semisal hiu, mamalia laut, & bahkan cumi-cumi lainnya yang berukuran lebih besar.



BEGINILAH CARA MEREKA TERBANG

Sekarang kita bicara soal perilaku khas dari cumi-cumi ini yang membuatnya diberi nama demikian : terbang. Seperti yang sudah disinggung di paragraf-paragraf sebelumnya, cumi-cumi terbang memiliki saluran bernama sifon di bagian pangkal kepalanya.

Salah satu fungsi utama dari sifon adalah sebagai saluran pengeluaran air di mana air yang dikeluarkan dari sifon juga menghasilkan gaya dorong yang sangat kuat untuk melontarkan cumi-cumi ke arah berlawanan. Kurang lebih seperti cara kerja mesin jet pada pesawat terbang. Dan karena sifon sangatlah fleksibel, maka cumi-cumi bisa memakai sifon untuk membantunya bergerak dengan cepat, entah itu ke depan, ke belakang, atau ke samping.

Normalnya, ketika berada di dalam air & merasa ada musuh di dekatnya, cumi-cumi akan memakai dorongan air dari sifonnya untuk bergerak cepat menghindari musuhnya. Namun kadang, bergerak cepat dengan sifon pun tak ada gunanya karena musuh-musuh dari cumi-cumi - ambil contoh ikan tuna - juga tak kalah cepat.

Penampakan dari dekat ketika cumi-cumi sedang terbang. (Sumber)

Kalau sudah begitu, cumi-cumi terbang pun akan memakai keahliannya yang tidak lazim : terbang keluar air! Dengan mengarahkan tubuhnya ke permukaan air & menyemprotkan air dari sifon ke arah yang berlawanan, cumi-cumi terbang akan terlontar keluar air sehingga cumi-cumi tersebut akan terpental keluar air & musuhnya tidak bisa menangkapnya.

Hal yang menarik adalah tidak seperti ikan terbang yang hanya sebatas melayang di atas air & kemudian akan kembali jatuh sendiri ke air, cumi-cumi terbang bisa memperlama waktu melayangnya di udara. Bagaimana caranya?

Berdasarkan pengamatan, saat melayang di udara, cumi-cumi terbang akan menggerak-gerakkan sirip ekornya & mengembang kempiskan tentakelnya (coba ingat-ingat cara ubur-ubur di film kartun "Spongebob" bergerak) untuk memanfaatkan aliran udara sehingga sang cumi-cumi bisa terbang melayang di udara lebih lama & lebih jauh. Tidak jarang, cumi-cumi terbang tanpa sengaja jatuh di dek kapal ketika melayang & mengejutkan para penumpangnya.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Cephalopoda
Ordo : Teuthida
Famili : Ommastrephidae
Subfamili : Ommastrephinae
Genus : Ommastrephes
Spesies : Ommastrephes bartramii (Leusueur, 1821)



REFERENSI

Scientific American - Fact or Fiction : Can a Squid fly out of water?
Tree of Life Web Project - Ommastrephes bartramii
Wikipedia - Neon flying squid

 




COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



6 komentar:

  1. hehe, baru tahu kalau cumi cumi bisa juga melayang di atas permukaan air seperti ikan terbang, harusnya anak anak sd sudah pada dikasih tahu tentang cumi cumi terbang, biar ngga kuper seperti saya :D

    BalasHapus
  2. kupikir tadi cuma daya dorong aja, rupanya ada tambahan kepakan sirip belakang juga

    BalasHapus
  3. wah keren, ternyata ada juga cumi2 yg bisa terbang

    BalasHapus
  4. Nice post. Baru tahu aku ternyata ada cumi2 yang bisa terbang. Kira-kira ada hewan laut apa lagi yang bisa terbang ya?

    BalasHapus
  5. Tulisannya unik sekali. Nice blog.

    BalasHapus
  6. Baru tau klo cumi2 bsa terbang...

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.