Bunglon Jackson, Triceratops Mini dari Hutan Tropis Afrika



Bunglon Jackson. (jacksonschameleoncaresheet.com)

Bunglon. Siapa yang tidak kenal hewan ini? Hewan yang masih termasuk dalam golongan reptil ini terkenal karena kemampuannya untuk mengubah warna & menyamar dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Ada begitu banyak jenis bunglon di dunia yang sudah diketahui manusia, namun kali ini pihak Republik akan fokus membahas salah satu jenis bunglon yang terbilang unik bila dibandingkan bunglon-bunglon jenis lainnya : bunglon Jackson.

Bunglon Jackson (Jackson's Chameleon, Chamaeleo jacksonii) adalah salah satu spesies bunglon yang berasal dari wilayah pegunungan & hutan tropis Afrika Timur, tepatnya di daerah Kenya & Tanzania. Apa yang membuat bunglon ini unik & lain daripada bunglon-bunglon lainnya adalah adanya 3 tanduk pada bagian atas kepalanya sehingga sepintas, bunglon ini terlihat seperti versi kecil dari dinosaurus raksasa Triceratops. Selebihnya, bunglon Jackson secara umum bisa dibilang tidak berbeda jauh dengan bunglon-bunglon lainnya.


Gambar ilustrasi dinosaurus Triceratops.


PEMBURU SERANGGA YANG JAGO BERUBAH WARNA

Layaknya bunglon lainnya, bunglon Jackson juga bisa mengubah-ubah warna kulitnya di mana kemampuan tersebut membantunya menyamar dengan lingkungan sekitarnya. Lebih lanjut, untuk membantunya semakin sulit terlihat oleh musuh-musuhnya yang mencakup ular & burung pemangsa, bunglon Jackson juga akan diam atau membatasi gerakannya sehingga sepintas tidak ada bedanya dengan ranting atau dahan pohon.

Kemampuan bunglon tersebut tidak lepas dari keberadaan sel kromatofor (chromatophore) pada kulitnya. Sel tersebut bisa berubah-ubah warna sebagai respon bunglon terhadap kondisi sekitarnya. Berbeda dengan anggapan umum yang menyatakan bahwa bunglon mengubah-ubah warna kulitnya untuk kepentingan penyamaran semata, bunglon sebenarnya mengubah warna lebih karena faktor lingkungan & emosinya.

Sebagai contoh, bunglon akan menampilkan warna yang cenderung gelap ketika sedang marah & berwarna-warni ketika musim kawin tiba. Faktor lingkungan semisal sinar matahari juga mempengaruhi pewarnaan bunglon di mana ketika terkena sinar matahari, warna kulitnya akan berubah jadi gelap. Namun ketika kulitnya terkena bayangan dari benda yang menghalangi sinar matahari, bayangan benda tersebut akan "tercetak" di kulitnya menjadi pola atau bentuk yang warnanya lebih pucat.

Bunglon Jackson - layaknya bunglon-bunglon lainnya - adalah hewan insektivora yang berarti mereka hidup dari memakan serangga & hewan-hewan kecil lainnya. Saat mencari makan, bunglon Jackson biasanya akan bergerak perlahan-lahan di pucuk pepohonan atau malah tidak akan bergerak sama sekali sehingga mangsanya jadi sulit menyadari kehadiran sang bunglon. Untuk membantunya menemukan posisi mangsanya, bunglon Jackson akan menggunakan matanya yang kecil & kelopaknya yang berbentuk cembung seperti setengah bola.

Bunglon Jackson yang sedang menjulurkan lidahnya. (Gail Shumway / gailshumway.com)

Ketika melacak posisi mangsanya, mata dari bunglon Jackson biasanya akan bergerak sendiri-sendiri di mana kelopaknya bisa berputar hingga 180 derajat. Namun ketika sudah menemukan posisi mangsanya, matanya tersebut akan menatap ke arah yang sama untuk membantunya fokus pada sasarannya.

Begitu sudah "mengunci" posisi sasarannya, bunglon Jackson secara mendadak akan menjulurkan lidahnya yang panjangnya 1,5 kali panjang tubuhnya dengan sangat cepat ke arah sasarannya. Jika mangsanya sudah tertangkap di ujung lidah bunglon yang lengket, lidah tersebut kemudian akan ditarik kembali ke dalam mulut & mangsanya kemudian akan dikunyah. Untuk minum sendiri, bunglon Jackson mendapatkan air yang dibutuhkannya dari tetesan embun di pucuk pepohonan.



SIKLUS HIDUP SANG "TRICERATOPS MINI"

Bunglon Jackson adalah hewan soliter atau penyendiri di mana masing-masing pejantan biasanya memiliki wilayah kekuasaannya sendiri-sendiri. Bila ada seekor bunglon jantan yang memasuki wilayah pejantan lainnya, keduanya akan saling mengancam satu sama lain dengan cara mengubah warnanya menjadi lebih berwarna-warni & menggembungkan tubuhnya sehingga terlihat lebih besar.

Bila masing-masing bunglon tidak ada yang mau mengalah, keduanya lalu akan bertarung dengan cara mendorong satu sama lain dengan memakai tanduk di kepalanya. Bunglon yang tidak bisa meneruskan pertarungan biasanya akan mundur & kemudian meninggalkan wilayah tersebut.

Semua bunglon Jackson jantan memiliki 3 tanduk di atas kepalanya, sementara bunglon betina tanduknya lebih kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal yang unik adalah ketika musim kawin tiba, pejantan akan menarik perhatian betina dengan cara melakukan "ritual kawin" yang posenya mirip dengan perilaku saling ancam antar pejantan, yaitu menggembungkan dirinya & mengubah warnanya menjadi lebih berwarna-warni.

Sepasang bunglon Jackson jantan yang sedang bertarung. (Moussali & Stuart-Fox / bbc.co.uk)

Bila betina tidak ingin kawin dengan pejantan yang bersangkutan, betina akan melakukan pose "ritual kawin" balasan. Namun bila betina menerima ajakan kawin pejantan, betina akan melakukan pose "ritual kawin" balasan yang lebih lemah atau malah diam saja.

Bunglon Jackson bukanlah hewan yang "setia" yang berarti seekor bunglon umumnya tidak akan pernah kawin dengan hanya satu pasangan. Bila bunglon jantan bisa kawin dengan beberapa betina berbeda di wilayah kekuasaannya, bunglon betina bisa kawin beberapa kali dengan beberapa pejantan yang berbeda.

Bunglon Jackson adalah hewan ovovivipar yang berarti mereka bertelur, namun telur tersebut akan disimpan dalam tubuhnya lebih dulu selama beberapa lama & baru dikeluarkan ketika anakan sudah menetas. Selama periode menyimpan telur inilah, bunglon Jackson betina sepintas terlihat seperti hewan mamalia yang sedang hamil.

Periode "kehamilan" bunglon Jackson betina mencapai 190 hari alias sekitar 6 bulan. Sesudah itu, anakan akan "dilahirkan" oleh bunglon betina di atas dahan pohon di mana anakan yang baru keluar masih diselubungi oleh selaput telur, namun selaput tersebut tak lama kemudian akan pecah oleh gerakan sang anak bunglon sendiri.

Anakan yang baru lahir biasanya ukurannya mencapai 5,5 cm & memiliki berat 6 gram. Seekor anakan bunglon Jackson diketahui mencapai kematangan seksual ketika berusia 9 - 10 bulan, memiliki panjang maksimum 35 cm, & bisa hidup hingga usia 10 tahun - terlama dibandingkan bunglon-bunglon lainnya.


Bayi bunglon Jackson. (chameleonsinkenya.tripod.com)


BUNGLON JACKSON SEBAGAI HEWAN PELIHARAAN

Karena penampilannya yang unik, bunglon Jackson belakangan menjadi salah satu hewan peliharaan yang mulai digemari manusia. Sayang, meningkatnya minat manusia untuk memelihara hewan tersebut juga diikuti dengan menurunnya populasi bunglon Jackson di alam liar akibat aktivitas penangkapan & perdagangan bunglon Jackson dari alam liar.

Tak hanya itu, banyak dari mereka yang mati akibat ketidakmampuan hewan ini bertahan hidup dalam kandang usai ditangkap dari alam liar & masih minimnya pengetahuan sejumlah orang yang memelihara hewan ini. Dikombinasikan dengan aktivitas perusakan habitat liarnya, bunglon Jackson pun mulai menjadi hewan yang terancam punah (threatened).

Belakangan, beberapa pembiak reptil profesional diketahui sudah bisa memelihara & membiakkan hewan ini dalam tangkapan. Hal ini bisa jadi berita bagus karena bisa mengurangi ketergantungan manusia akan persediaan bunglon dari alam liar sehingga spesies yang hidup di alam liar populasinya bisa pulih kembali secara perlahan-lahan & bunglon juga jadi lebih tahan banting ketika dijadikan hewan peliharaan.

Berharap saja pengetahuan yang sama juga bisa diterapkan untuk menambah populasi bunglon Jackson & kemudian melepaskan mereka ke alam liar, sehingga populasi mereka di habitat aslinya bisa pulih lebih cepat. Bunglon Jackson yang ditangkap langsung dari alam liar umumnya sulit bertahan hidup dalam tangkapan, namun spesies yang hidup dari penangkaran punya ketahanan yang jauh lebih baik sebagai hewan peliharaan.

Contoh kandang untuk memelihara bunglon. (chameleoninfo.com)

Secara umum, kunci utama untuk memelihara bunglon Jackson adalah membuat tempat pemeliharaan yang semirip mungkin dengan habitat aslinya. Kandang yang direkomendasikan untuk memelihara bunglon Jackson adalah kandang besar (sekitar 18 x 18 x 3 inci) berdinding pagar agar udara bisa keluar masuk dengan leluasa & berisi tanaman-tanaman hijau yang berukuran sedang.

Lampu bersuhu khusus juga sebaiknya ditambahkan di atas kandang untuk membantu bunglon Jackson mengatur suhu tubuhnya karena sebagai hewan berdarah dingin, suhu tubuh bunglon Jackson sangat tergantung dari suhu lingkungan sekitarnya. Bunglon Jackson juga sebaiknya tidak dipegang terlalu sering agar tidak mudah stress yang pada gilirannya bisa mengakibatkan kematiannya.

Makanan yang direkomendasikan adalah serangga semisal jangrik dengan tambahan suplemen vitamin khusus reptil pada waktu-waktu tertentu, sementara minuman bisa diberikan dengan menyemprotkan air ke tanaman di dalam kandang. Dengan perawatan yang tepat, bunglon Jackson bisa bertahan lama dalam pemeliharaan & menjadi hiburan tersendiri bagi pemiliknya.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Iguania
Famili : Chamaeleonidae
Genus : Chamaeleo
Spesies : Chamaeleo jacksonii



REFERENSI

- . 1996. "Hamparan Dunia Ilmu Time-Life : Perilaku Binatang". PT Tira Pustaka, Jakarta.

Jackson’s Chameleon Care Sheet.
(www.jacksonschameleoncaresheet.com/)

Kundinger, H.. 2001. "Chamaeleo jacksonii".
(animaldiversity.org/site/accounts/information/Chamaeleo_jacksonii.html)

Wikipedia. "Chameleon - Change of color".
(en.wikipedia.org/wiki/Chameleon#Change_of_color)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



2 komentar:

  1. saya pengen tanya, kenapa namanya jackson?ada hubungan darah dengan si raja pop kah?hehehe

    BalasHapus
  2. @emon
    Bukan. Nama "jackson" di bunglon ini asalnya dari nama seorang Inggris bernama Sir Frederick John Jackson yang melakukan penjelajahan di Kenya, wilayah asli dari bunglon ini...

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.