Ular Pohon Emas, Si Ular Terbang dari Asia



Ular pohon emas yang sedang berada di atas batang kayu. (reptileforums.co.uk)

Ular pohon emas (Chrysopelea ornata) adalah nama salah satu jenis ular yang banyak ditemukan di wilayah Asia Selatan & Asia Tenggara, termasuk Indonesia tentunya. Nama "ular pohon emas" diberikan karena ular ini banyak ditemukan di pepohonan & memiliki warna sisik hijau keemasan, terutama bila terkena sinar matahari.

Hal yang perlu diperhatikan soal penamaan "ular pohon emas" adalah ada ular yang memiliki nama panggilan serupa, namun aslinya merupakan spesies ular berbeda. Ular tersebut adalah ular asal Australia dengan nama ilmiah Dendrelaphis punctulata.

Ular pohon emas Asia memiliki penampilan ramping dengan kepala yang pipih & melebar. Berkat fisiknya yang ramping, ular ini bisa memanjat ranting yang kecil sekalipun. Hal yang menarik adalah spesies yang hidup di Asia Tenggara dengan yang hidup di Asia Selatan (India & Srilanka) memiliki pewarnaan yang berbeda.

Spesies dari Asia Tenggara tidak memiliki bintik berwarna merah & hanya memiliki sedikit bintik hitam, sementara spesies dari Asia Selatan memiliki bintik berwarna merah & hitam yang melimpah. Ular pohon emas memiliki adaptasi yang baik di pemukiman manusia di mana di beberapa wilayah, mereka diketahui tinggal di bawah atap rumah untuk keluar berburu hewan-hewan kecil di malam hari.

Ular pohon emas juga dikenal dengan nama "ular terbang emas" karena kemampuannya untuk terbang dari satu pohon ke pohon atau tempat tinggi lain. Sebenarnya ular tersebut tidak benar-benar terbang, melainkan hanya melayang seperti tupai terbang atau cekibar.

Ketika terbang, ular tersebut memipihkan badannya & meliukkan tubuhnya sehingga ular tersebut bisa menangkap aliran udara & memanfaatkannya untuk melayang hingga berhasil mendarat dengan selamat di tempat tujuannya. Ular pohon emas diketahui bisa terbang hingga sejauh 100 m.

Ular terbang ketika melayang di udara.

Selain ular pohon emas, ada 4 spesies ular lain yang diketahui bisa melakukan terbang dengan cara yang sama & semuanya termasuk ke dalam satu genus, genus Chrysopolea. Semua anggota genus Chrysopolea hanya ditemukan di wilayah Asia Selatan & Asia Tenggara.

Tidak diketahui secara pasti apa tujuan mereka "terbang". Beberapa alasan yang bisa menjadi penyebabnya adalah untuk berpindah tempat dengan cepat, mengejar mangsa, menghindari dari pemangsa dengan cepat, atau kombinasi dari ketiganya. Ular dari genus tersebut diketahui bisa melayang dengan sangat baik sehingga mereka sangat jarang terjatuh ke tanah saat melakukan penerbangan.

Ular pohon emas merupakan ular beracun yang menyuntikkan racunnya dari bagian belakang rahangnya. Berbeda dengan ular kobra & viper yang taringnya terletak di bagian depan rahang. Racun tersebut digunakan untuk membunuh mangsa-mangsanya yang merupakan hewan-hewan pohon kecil seperti tikus, kelelawar, kadal, & burung kecil saat berburu di siang hari.

Walaupun beracun, racun ular pohon emas diketahui tidak mematikan bagi manusia karena efek paling fatal yang ditimbulkan oleh racunnya adalah pembengkakan di sekitar bagian tubuh yang tergigit.

Gambar ilustrasi taring belakang ular.

Tidak diketahui secara pasti perilaku reproduksi ular pohon emas mengingat cara hidupnya yang berada di atas pepohonan, sehingga ular ini agak sulit diamati langsung. Hal yang sudah diketahui mengenai reproduksi ular ini adalah spesies yang tinggal di Thailand banyak melakukan perkawinan di bulan Juni.

Ular pohon emas betina yang sudah kawin selanjutnya mengeluarkan telur-telur berbentuk panjang yang jumlahnya bervariasi antara 6 - 12 butir. Ular yang baru menetas selanjutnya sudah harus mencari makan sendiri. Seekor ular emas diketahui bisa tumbuh hingga sepanjang 1,3 m.

Karena penampilannya yang eksotik, belakangan orang-orang mulai tertarik untuk memelihara ular ini. Namu, karena perilaku hidupnya di hutan tropis, memelihara ular ini membutuhkan persiapan yang sedikit menyulitkan. Kandang ular ini haruslah berbentuk vertikal (tegak) besar dengan banyak tanaman di dalamnya disertai temperatur & kelembaban tinggi.

Bukan hanya itu, ular ini merupakan ular yang sangat agresif karena amat mudah menggigit ketika didekati manusia. Gigitan ular ini - seperti sudah disinggung sebelumnya - bisa menyebabkan infeksi di bagian yang tergigit. Sebagai akibatnya, ular pohon emas hanya disarankan untuk dipelihara oleh penggemar reptil yang memang benar-benar sudah ahli & berpengalaman.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Colubridae
Subfamili : Colubrinae
Genus : Chrysopelea
Spesies : Chrysopelea ornata (Shaw, 1802)



REFERENSI

Socha, J.. 2003. "Flying Snake Frequently Asked Questions".
(www.flyingsnake.org/faqs/faqs.html)

Wikipedia. "Chrysopelea ornata".
(en.wikipedia.org/wiki/Chrysopelea_ornata)
   





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



9 komentar:

  1. ya bisa terbang karena tolakan/dorongan ototnya dan melayang dengan memipihkan tubuhnya
    aku pernah liat di tv dulu

    BalasHapus
  2. weh mas Tawon saya jadi ingat, dulu sebelum Aurora dihapus, (sekarang khan dihidupin lagi) saya sempat posting tentang ular ini berkaitan dengan Naga.
    Tapi nggak sedetail ini sih, info yang beranfaat. ^^

    BalasHapus
  3. aq pelihara juga uler mas mas nya bilang itu jenis uler pohon , tpi punys ku msi usia 4bulan wrnanya belang itam putih wrna dasar nya itam .. itu trmasuk ular berbisa mematikan dan berbahaya nggak yah ?

    BalasHapus
  4. @reinzhanny
    Hmmm, belang hitam putih ya? Kalau sejauh yg saya tahu, ular yg termasuk dalam ciri-ciri seperti itu ya ular welang & weling, & keduanya sama-sama berbisa

    BalasHapus
  5. Barusan aku lihat aya tinggal si malaysia di sbuah apartemen lantai 11 ular ini benar 2 terbang .... Dan jatuh nya ular ini di bawah pepohonan sampe nyebrang sungai...sungguh sgt menak jubkan warna nya orengs sm hitam bawah.. Nya warna hijau....agak arange ih.... Masih merinding

    BalasHapus
  6. Ular ini pernah memasuki rumahku..gi mana ya aku mau perkara ini tidak berulang?

    BalasHapus
  7. Hahaha saya kira terbang beneran,, pas lihat gambarnya seperti itu...

    BalasHapus
  8. Aku barusan td menangkap seekor

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.